Bersama Raden Kusdaryoko Tjokrosutiksno
Ada yang mengatakan bahwa menulis puisi itu sulit. Ada pula yang mengungkapkan bila menulis puisi merupakan kegiatan yang mudah dan menyenangkan. Mana yang benar? Barangkali semuanya benar. Menulis puisi itu sulit bila sebelum menulis kita sudah membayangkan hal-hal yang akan menyulitkan dalam kegiatan ini. Namun, menulis puisi menjadi sesuatu yang menarik dan mengasyikkan bila kita tetap santai dan membayangkan segala hal yang menyenangkan saat merangkai kata dalam tebaran makna.
Sebelum belajar menulis puisi, marilah kita cermati dahulu hal-hal yang berkaitan dengan puisi.
A. Pengertian Puisi
Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang diungkapkan dengan menggunakan bahasa yang padat, dan bermakna kias. Puisi merupakan hasil ungkapan perasaan penyair yang dituangkan melalui kata-kata (bahasa) yang sengaja dipilih penyair.
B. Ciri Puisi
1. Puisi memiliki bahasa yang padat, bermakna konotatif, bersifat sugestif, ekspresif, asosiatif, dan magis.
2. Dari segi bentuk, puisi seringkali tersusun berupa larik-larik dan bait-bait.
3. Puisi seringkali mementingkan rima/bunyi.
C. Unsur Puisi
Unsur pembangun sebuah puisi terdiri atas struktur fisik (diksi, pengimajian, majas, tipografi) dan struktur batin (tema, amanat, nada, perasaan)
D. Manfaat Menulis Puisi
Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan menulis puisi, di antaranya:
1. Sebagai alat pengungkapan diri,
2. Sebagai alat untuk memahami secara lebih jelas dan mendalam ide-ide yang ditulisnya,
3. Sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran diri terhadap lingkungan,
4. Sebagai alat untuk melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan bersastra,
5. Sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan menggunakan bahasa sebagai media komunikasi,
6. Meningkatkan inisiatif penulis.
E. Langkah Penulisan Puisi
1. Menentukan tema
Penentuan/pencarian ide untuk menulis sebuah puisi merupakan tahap persiapan dan usaha. Ketika hati seseorang tergerak untuk menulis puisi maka ia harus berusaha mencari ide yang akan dituangkan dalam puisinya. Ide sering kali datang dengan tiba-tiba. Ide dapat berkaitan dengan masalah sosial, keagamaan, kesedihan, dan lain-lain. Bagi orang yang sudah terbiasa menulis puisi, ide yang akan ditulis dalam puisi biasanya muncul secara tiba-tiba ketika melihat atau mengamati lingkungan sekitarnya. Ide puisi dapat juga dicari secara sengaja dari lingkungan sekitar kita, terutama bagi mereka yang baru berlatih. Informasi dan pengalaman pun harus dikumpulkan untuk menguatkan ide yang ditemukan.
2. Mengendapkan ide
Setelah ide diperoleh, penulis harus berjuang untuk mewujudkannya dalam bentuk puisi. Pada tahap ini, penulis memerlukan perenungan untuk mengolah dan memperkaya ide yang didapat dengan pengalaman batin. Misalnya, untuk menulis puisi tentang seorang anak yang berjualan koran, kita dapat merenung, bagaimana jika kita yang menjadi penjual koran itu.
3. Mewujudkan ide menjadi puisi
Untuk mewujudkan ide menjadi sebuah puisi dibutuhkan keterampilan berbahasa karena bahasalah yang kita gunakan sebagai media ekspresi. kita harus bergelut dan bergulat dengan kata-kata. Kreativitas kita untuk memilih diksi dan majas ditantang pada tahap ini. kita harus mampu menemukan kata-kata yang tepat untuk mengekspresikan puisi kita. Keindahan puisi kita dapat terlihat dari tepat tidaknya kita memilih, menjalin, dan menggunakan kata-kata pada tempatnya yang wajar. Semakin sering kita menulis puisi, kita akan semakin terampil mengekspresikan puisi dalam bahasa yang indah (estetis).
Contoh pilihan kata dan majas:
a. pita hitam (belasungkawa)
b. dewi malam (bulan)
c. aku ini binatang jalang (orang yang bebas, tidak mau terikat)
d. mau hidup seribu tahun lagi (tak ingin mati)
e. bunga (seorang gadis)
4. Mengevaluasi hasil tulisan
Setelah kita selesai menulis puisi, kita dapat melakukan penilaian secara kritis terhadap puisi yang telah kita buat. Bila perlu, puisi tersebut dapat dimodifikasi, direvisi, ditambah, atau dihilangkan bagian-bagian yang tidak sesuai. Evaluasi juga dapat dilakukan dengan membandingkan puisi kita dengan puisi orang lain. Selain itu juga mendiskusikan puisi kita dengan orang lain untuk mendapatkan masukan bagi penyempurnaan karya tersebut.
Membaca langkah-langkah penulisan puisi di atas, tampaknya bukan hal sulit untuk menulis sebuah puisi. Oleh karena itu, kita harus segera mencoba menulis puisi. Jangan ragu untuk memulai. Yang penting sebagai penulis pemula kita dapat membangun sebuah makna yang utuh dalam puisi yang kita buat, walau di sana sini ada beberapa hal yang perlu dibenahi.
F. Latihan Praktik
Misalnya di suatu ketika seorang pemuda berkenalan dengan seorang gadis di suatu tempat. Pertemuan mereka berlangsung hanya sebentar, namun bekasnya terasa begitu mendalam.
1. Tema puisi yang ditentukan adalah ”cinta” atau ”asmara”.
2. Setelah tema ditentukan, mulailah mengendapkan ide dengan mencari hal-hal yang relevan dengan sosok gadis dan masalah asmara. Misalnya sosok gadis kita ibaratkan sebagai sekuntum bunga.
3. Mewujudkan ide dengan menentukan diksi yang berhubungan dengan kata ”bunga”, misalnya kembang, puspa, harum, wangi, semerbak, kelopak, daun, taman, dan sebagainya.
4. Lantas terciptalah bait puisi berikut sebagai pembuka:
begitu saja untaian cahaya berpancaran
dari sekuntum kembang di taman
pada sebuah persinggahan singkat
meski cuma sesaat
tatap mata dari kelopak lembutnya
mampu getarkan kalbu
….
5. Dari bait pembuka tersebut, bisa kita lanjutkan dengan bait-bait selanjutnya sesuai dengan suasana perasaan kita.
Akhirnya, selamat belajar dan berlatih menulis puisi agar hati ikut berkreasi…! *)
saya suka berpuisi, tapi entah apakah yang saya maksud sebagai puisi adalah puisi?
Kalau sesuai dengan definisi dan ciri-ciri puisi ya mestinya termasuk kategori puisi, Mbak. Namun sebenarnya, untuk belajar menulis sesuatu tak perlu dibebani oleh pikiran apakah yang kita tulis itu benar sesuai aturan atau tidak. Yang penting ungkapkan saja apa yang ada dalam pikiran dan perasaan kita. Apalagi, untuk jenis puisi baru (modern) nyaris tidak menggunakan aturan yang ketat seperti halnya jenis puisi lama.
Terima kasih Mbak Riana atas atensinya…
Sip.. Akan terus menulis.. 🙂
Oke, selamat menulis… saya tunggu posting-annya lho…!
Reblogged this on PEDUKASI JAKARTA and commented:
Bagi penikmat seni kata-kata, menulis puisi adalah salah satu kegiatan yang sangat digemari. Selain bahasanya yang menarik, puisi kadang menghentak nurani dalam memaknai sesuatu peristiwa atau ungkapan perasaan.
Betul sekali. Begitu pula bagi mereka yang senang dengan keindahan kata, yang suka mengungkapkan rasa, puisi merupakan alternatif yang tepat untuk diakrabi.
Terima kasih atas reblogged dan komentarnya Mas…
Maaf Mas Bro, gmana nih kalau menurut saya yang masih awam. Puisi khan merupakan curahan isi hati dari seseorang, jadi terkadang dalam menuliskan belum menggunakan aturan yang ada, itu gmana ya ?
Waduh Mas Aziz, kalau kita terlalu banyak mikir aturan penulisan, nanti malah kita tidak jadi menulis. Lebih baik terus menulis sambil belajar aturannya. Bisa juga tulisan itu kita serahkan pada orang yang kita anggap menguasai bidang tulis-menulis untuk mengomentarinya…
Teruslah menulis Mas Aziz, ramaikan dunia dengan buah pikiranmu…!
saya suka menulis puisi. dan lebih sering menulis puisi modern. tanpa aturan yang mengikat seperti dijelaskan di atas tadi. hehe.
Modern atau lama tak masalah, yang penting kita berusaha untuk menulis sebagai bagian dari mencintai karya sastra.
Saya masih sering ndak mudeng kalo baca puisi pak. kaya’nya perlu banyak beelajar nich. makasih sharingnya pak 🙂
Iya, saya juga. Mungkin karena bahasanya terlalu banyak kiasan, sehingga membingungkan pembacanya. Tapi sebenarnya bahasa puisi itu kan multiinterpretasi, jadi kita boleh menafsirkan sesuai kemampuan kita.Asal nggak jauh-jauh amat…
assalamu’alaikum
Aku ingin sekali membuat puisi….
puisi cinta
cintaku pada istriku
ketika lagi kangen aku bilang i love u
lagi bahagia aku bilang mencintaimu
yang menyedihkanku
ketika suatu kali marah menyergapku
aku belum bisa mengucapkan kalimat itu
ku ingin mengucapkan itu setiap saat
ooh istri dan kekasihku
maafkan aku
wassalamu’alaikum
Wa’alaikumsalam Wr. Wb…
Waduh, waduh… begitu dalam ungkapan perasaannya. Semoga sang istri tahu betapa besar cinta suaminya…
Terima kasih atas silaturahmi, juga puisi romantisnya…
wah, bisa minta diajari bikin puisi nih..
karena contoh puisinya bagus banget, seperti suara dari hati
tentang seseorang yang hadir singkat dan sesaat, tapi bikin hati … ehm….ehm…
biasanya kalau tidak benar-benar dari hati, sulit jadi puisi.
Memang suara dari hati berdasarkan imajinasi, he..he..he…! Biasanya yang singkat-singkat itu kan yang kadang bikin geregetan…
Terima kasih atas materi puisi-nya, insya Allah bisa untuk acuan mengajar di kelas.
Sama-sama, semoga bermanfaat.
Terima kasih, postingan yang bisa menjadi referensi belajar.
Alhamdulillah, mudah-mudahan benar-benar bermanfaat untuk belajar.
Kalo aku disuruh nulis puisi sih minta ampun deh!
Wah, wah, wah… minta ampun sama siapa, Eyang?
Wah kalo boleh saya minta izin masukin topik bapak tentang ini ke dalam web saya, kebetulan saya sedang mengembangkan elearning bahasa indonesia di alamat http://loveit.web.id/indeks-materi/
Silakan saja, semoga bermanfaat.
aktivitas blogwalking akhir-akhir ini menurun,.. sepertinya perlu banyak lagi doping biar semangat, salam pendidikan dari kalimantan tengah
Sepertinya doping yang termudah adalah blogwlking pada blog teman-teman yang sudah kita link. Dengan blogwalking itulah aktivitas menulis bisa terangsang.
Salam kreatif untuk Mas Budi dan teman-teman di Kalimantan Tengah…
Terima kasih infonya teman…kunjungi juga Khoiril-amri.blogspot.com
Anda bisa berkomentar dengan karya2 puisi saya 🙂
Sama-sama, semoga info sederhana tersebut bisa mendatangkan manfaat. Terima kasih atas kunjungan dan atensi Mas Amri.
Salam dari anak jogja,
saya hobi nulis, tapi saya sering menggunakan kata2 nyata bukan kiasan, apakah itu juga puisi pak? Minder kalo liat karya orang dg keindahan bahasanya.
Menurut saya, apakah kata-kata itu kiasan ataupun nyata tidaklah bermasalah untuk menyebutnya sebagai puisi. Apalagi sepertinya tak ada aturan baku dalam penulisan puisi modern.
Terima kasih atas kunjungan dan atensinya, Mas.
Salam penuh kreasi senantiasa…
Mau tanya min.
Kalo puisinya cuman sekitar 12 baris itu termasuk puisi bukan?
Menurut saya tetap bisa disebut puisi, bahkan meskipun hanya 1 baris. Untuk puisi modern tak ada aturan khusus yang membelenggu.
Reblogged this on marginalspultura.
Mohon izin reblogging Pak agar manfaatnya makin tersebar.
Silakan Mas, mudah-mudahan bisa diambil manfaatnya.
terima kasih mas, materinya bagus banget apalagi buat awam seperti saya.
Syukur alhamdulillah… 😀
terimakasih atas pelajaran ini.
bagi saya sangat sangat berguna dan bermanfaat
karna aku suka akan puisi namun masih sangat awam.
walau difb masuk beberapa group2 puisi namun hanya sesekali saja mengirim curahan hati.
dengan adanya pengetahuan ini sangat menambah pengetahuan saya.
terimakasih.
Terima kasih atas atensinya Mas, semoga bermanfaat… 😀
Selamat malam Pak Kus.. Senang sekali bisa menemukan artikel tentang menulis puisi ini. Kebetulan saya mengelola situs untuk menulis.
Salam kenal
Selamat Pagi… (he..he..he… mbalasnya kan pagi-pagi…)
Salam kenal kembali, semoga kita bisa saling berbagi puisi.
Wah kalau saya disuruh buat puisi bisa seminggu baru siap. Makasih atas sharingnya.
Ya tidak apa-apa, semuanya kan memerlukan proses. Terima kasih atas kunjungan dan atensinya.
Saya sering menulis puisi. Tapi saya sering kena tegur guru karena puisi saya terlalu banyak kiasan. Menurut beliau seharusnya saya mencantumkan bahasa yang sebenarnya juga. Kalau kata guru saya, puisi saya sulit dimengerti teman-teman. Jadi sebenarnya puisi itu boleh terlalu banyak kata kiasa gak? Terima kasih infonya bermanfaat.
Mas, saya suka menulis puisi, saya mau memperbanyak kosakata yg memiliki kata2 kiasan maupun majas, seperti yg dicontohkan di atas. Bagaimana solusinya ya Mas? Terima kasih sebelumnya.
Wah… ane coba sob… mudah2an bisa buat puisi hehe…
saya akan ikut lomba tapi entah saya tidak bisa menentiukan ide karena terlalu gugup dan takut, bagaimana caranya agar saya tidak gugup dan takut?
Alhamdulillah, jazaakumullah ahsanal jazaa fiddunyaa wal aakhirati.
🙂
Assalamu alaikum
Puisi cinta
Andai kamu ada waktu itu
Waktu ku hancur melepaskanmu
Pasti kamu mengerti mengapa
Tak pernah kumampu menggantikanmu
Rindu tapi tak bisa bertemu
Cinta tapi tak bisa bersama
Ingin lupa tapi ku sulit melupakan
Ingin berlari tapi tak mampu pergi
Terimah kasih
🙂
Berjalan di antara dua tembok yang semakin menyempit, terus mencari akal untuk memperluas pandangan.
gelap tak membuatku takut, hanya saja membuatku sedikit ragu dengan jalan yang kupilih.
Bercak hitam seperti buih terlihat menangis di tepian cangkir yang kugenggam membuatku lebih mengerti arti dari sebuah tangisan.
~Eri Prabowo~
mohon kritik dan sarannya mas,saya blum mahir dalam berbahasa yg puitis. hanya sebisa saya saat ada situasi yg menyambar kepala saya untuk menulis.
Menarik sekali ide yang diungkapkan, diksinya pun tepat dengan rangkaian kalimat yang menyentuh, mengena pada rasa.
Barangkali tinggal memberi judul yang sesuai.