Di tengah hingar-bingar dan hiruk-pikuk suara musik penyambutan tahun baru di luar sana, di antara dentuman suara petasan yang bersahutan, di sela-sela jeritan knalpot kendaraan yang meraung-raung, kubaca sebuah puisi di kamar, puisi karya seorang kyai, alim ulama, budayawan, dan cendikiawan muslim yang santun, K.H. Mustofa Bisri. Puisi yang penuh renungan, mengajak kita merefleksi diri.
Mohon izinnya Gus Mus, saya posting puisi ini agar semakin banyak yang merenungi…
Selamat Tahun Baru Kawan
Oleh K.H. Mustofa Bisri
Kawan, sudah tahun baru lagi
Belum juga tibakah saatnya kita menunduk?
Memandang diri sendiri?
Bercermin firman Tuhan sebelum kita dihisab-Nya?
Kawan, siapakah kita ini sebenarnya?
Musliminkah?
Mukminin?
Muttaqin?
Khalifah Allah?
Umat Muhammad-kah kita?
Khaira ummatin kah kita?
Atau kita sama saja dengan makhluk lain?
Atau bahkan lebih rendah lagi?
Hanya budak-budak perut dan kelamin.