mengenangmu…
bukanlah berarti tak ikhlas
melepaskan keberangkatanmu
sebab keberangkatan itu
telah menjadi kehendak
yang tak mungkin terelakkan
oleh tangan manusia
mengenangmu…
selalu tak mampu mengungkap
segala rasa yang bersemayam di dada
sedang air mata pun menjadi sia-sia
bila hanya untuk menunjukkan duka
sebab kedukaan tak perlu ditunjukkan
namun lebih untuk dirasa
agar senantiasa sabar dan tawakal
mengisi hari-hari
mengenangmu…
tak lagi ada bingkisan kesukaan
es krim, buku cerita, pun lagu-lagu
hanya untai doa yang tak pernah putus
pada tiap helaan napas
lelaplah dalam istirahat panjangmu
bersama belai kasih ilahi
………
Banjarnegara, 2 Juni 2012
Puisi terkait di Puisi Sunyi