Ingat tokoh Soimah istri Sobari dalam tayangan sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” kan? Kalau ingat, tentunya kita tahu kegemaran yang tidak pernah lepas dari kehidupannya sehari-hari dalam tayangan sinetron tersebut, yaitu mengisi Teka Teki Silang atau TTS. Meski begitu, tulisan ini tidak akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan tokoh Soimah, yang sering melupakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga karena lebih mementingkan hobinya mengisi TTS. Juga tidak mengupas sinetron “Tukang Bubur Naik Haji,” tetapi hanya akan mengurai sedikit mengenai keterkaitan Teka Teki Silang dengan upaya memperkaya kosakata dalam pembelajaran bahasa.
TTS merupakan sebuah permainan yang dilakukan dengan mengisi kotak-kotak kosong dengan huruf-huruf, sehingga membentuk sebuah kata sesuai dengan petunjuk yang ada. Petunjuk yang biasanya diberikan dalam TTS dibagi ke dalam kategori mendatar dan menurun. Media permainan teka teki silang ini sangat ideal untuk pembelajaran pengenalan kosakata karena pertanyaan-pertanyaan dalam teka teki silang sering kali terdiri atas persamaan kata (sinonim), lawan kata (antonim), definisi, istilah, bahasa asing. Media permainan teka-teki silang ini juga sangat fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan tingkat usia dan tingkat pemahaman seseorang.